Buat Kamu
semalam, mendarat sebuah pesan
darimu
memintaku buat tulisan
tentangmu
kamu,
pereda luka, pelipur airmata
hingga akhirnya aku tertawa
karena katamu, dunia tak sebegini duka
kamu, cukup setia
membuka paksa kelopak mata tepat pukul tiga
untuk ajak aku memanjat doa
kamu, cukup setia
ingatkan aku meminum obatku
saat sakitku mulai terasa
kamu, cukup setia
buat aku selalu berhati-hati dalam melangkah
dan tiba giliranmu terjatuh
aku hanya berharap
yang kulakukan benar
karena ternyata aku tak sepandai kamu
dalam mengembalikan senyuman
apa jadinya jika pencetak semangat
hilang semangat?
Aku cukup nekat,
tapi aku yakin lewat sebuah kalimat
kamu akan bangun lagi semangat
"semangatmu, semangatku"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar