Kamis, 28 Maret 2013

RAISA - Melangkah

tlah kulupakan dirimu,
tak mengapa, aku melangkah...
sendiri dapat kujalani... :)

kawahluka: Hapus?

kawahluka: Hapus?: Aku menantang diriku sendiri malam ini, Kata-katanya tiada sekalipun kuhapus ujud tanda penghargaan untuknya. Jika selama ini aku akrab ...

Sabtu, 16 Maret 2013

maaf

okeee... maaf beribu maaf buat kamu yang udah nunggu cerpen "23" itu... maap telat sehari dari tanggal deadline... tapi liat dooong... that is it! enjoy!

Dua Puluh Tiga

Seorang pemuda sedang berjalan menyusuri beberapa rak buku-buku baru. Matanya membaca dengan cermat tiap buku yang sudah dilaluinya. Memilih dan memilah mana saja judul yang pernah direkomendasikan temannya. Ia, pemuda itu, Hesa, sedang memilih hadiah untuk seseorang. Dan beberapa hari yang lalu ia memilih beberapa jilid novel new release sebagai tujuan utamanya.

From: My Disty
Hadiah? Aku nggak pernah minta lohh.. apaan?

Sebuah pesan mendarat di ponsel Hesa. Ia menyunggingkan senyuman di bibirnya. Kemudian ibu jarinya menekan tombol hijau, menunggu sampai nada hubung dari seberang berhenti.

“Halo? Assalamualaikum?” sapa seseorang di seberang.
“Waalaikum salam.” Jawab Hesa.
“Ok, jadi hadiah apa yang kamu maksud?”
“Rahasia lah. Bukan surprise lagi dong namanya..”
“Wanna to send it to me? Lewat paket kilat?”
“He’em. Kurang apa lagi aku?”
“Aku nggak minta kamu kasih kado apapun buat aku, Hesa…”
“Jadi kamu nganggep itu kado? GR! Aku Cuma mau kirim kamu hadiah. Siapa bilang kado?”
Gadis di seberang sambungan itu tertawa kecil. Mata Hesa terpaku pada sebuah novel di hadapannya.
“I got it.” Ucap Hesa.
“Apa?”
“Hadiahnya.”
“Jadi dari tadi kamu masih nyari-nyari? Ya ampun, Hes..”
Hesa mendapatkan barang terakhir yang dia cari. Dua buah novel dengan ketebalan yang sama tapi ditulis oleh dua penulis yang berbeda.
“Ok, Dis. Sekarang aku kesusahan bawa barang-barang ini sambil telepon kamu.”
“Oya? Haha, ok. Aku tutup telponnya ya?”
“Wow, peka banget kamu… oke, nanti aku hubungin lagi.”
“There is no time for it, Hes. Sebentar lagi aku pulang. Nggak ada waktu buat telpon lagi, sampe dua minggu ke depan.”
“Ok ok.. aku tau… bilang ke pemilik asramamu ya, aku mau Disty-ku balik!”
“Dreaming, please… haha, oke. See you tanggal 23.”
“He’em. Dua puluh tiga.”
“Bye.”
Hesa berjalan menuju kasir, menyerahkan dua buku itu dan tersenyum membayangkan gadis yang akan menerimanya.
“Ini bukunya. Terima kasih…” ucap penjaga kasir itu.
“Ehm, di sini ada… kotak kado?”
“Di lantai bawah, Mas.”
“Oh, iya. Makasih ya.”
Pemuda yang kini menenteng barang belanjaannya itu berjalan menyusuri tangga, menuju bagian kotak kado di lantai dasar. Dalam hatinya berkata, “Happy birthday, You…”
***

Prologue


“Ehm… mungkiiin.. Matahari!” usulku kepada cowok yang sedang duduk di bangku beton depan kelasku.
“Mahaaal…”
“Ehm, terus dimana dong? Coba diliat dulu… Siapa tau ada yang masih muat di ongkos.. Lagian kan banyak diskon…”
“Oke deeeh.”
“Tapi tunggu! Sebenernya buat siapa sih??”
Ada deeeh!” jawab Hesa, cowok itu, sambil berlalu menjauh dariku. Apa-apaan dia ini?! Minta pendapat orang, setelah dikasih solusi, eh.. malah nggak mau ngasih tau alasannya. Nyebelin! Jadi gini… yang namanya Hesa itu temenku, dia bilang mau beli jaket perempuan buat seseorang. Nah, dia tanya sama aku enaknya beli dimana, aku tawarin aja ‘Matahari Departemen Store’. Beberapa hari yang lalu aku ke sana, dan nemuin jaket yang bagus dan lumayan murah, karena waktu itu emang ada diskon. Masalahnya, aku kan jadi penasaran, sebenernya jaket itu mau dibuat hadiah siapa. Alih-alih aku ke-GR-an lagi.. jiah.. -____-
“Pasti mau dikasih ke cewek yang waktu itu yaaa…” tanyaku sewaktu di kelas.
“Siapa lho.. kepo banget.” Jawab Hesa, jutek.
“Ish, ngaku aja….”
“Yang mana emang?”
“Yang kamu hadiahin novel itu kan? Dulu… waktu kamu tanya aku judul novel yang baguuus… apa sih? Perahu Kertas ya akhirnya?”
“He.em.”
Ya ampuuuun… akunya nyerocos sebegitu panjang, jawabannya Cuma ‘he.em’.
“Yaudah kalo nggak mau kasih tau!”
Solo… oh Solo… ternyata kotaku tercinta ini udah masuk musim penghujan. Orang-orang sibuk beli mantol, supaya nggak perlu kehujanan waktu masih di perjalanan. Kaya aku sekarang… hujan lagi-lagi bikin aku musti bersin berkali-kali, sore ini…
Handphone-ku bergetar, ada sms masuk rupanya. Masih sambil mengeringkan rambut, aku membaca isi pesannya.

From: Hesa
Apaan, di Matahari mahal-mahal gitu!

Ih, apaan sih dia nih! Jarang sms, sekalinya sms ngomel-ngomel gitu. Jari-jariku mengetik balasan.

To: Hesa
Masa? Mungkin emang lagi stok yg mahal2. wkt ak kesana murah2 kok.
Aduh, dimana lg ya ada toko yg bagus…

From: Hesa
Nggak usah, ak udh dpt kok

To: Hesa
Akhirnya beli dmn?

From: Hesa
Rown

To: Hesa
Bukannya lebih mahal yaa -___-

From:
Enggak kok, lg ada diskonan

To: Hesa
Oh..
Terserah deh, akunya jg gatau itu jaket buat siapa -,-

From: Hesa
Mau tau beneran?

To: Hesa
He.em.. pacar, yaaa?

From: Hesa
Bukan.

To: Hesa
Terus?

From: Hesa
Nggak tau.

To: Hesa
Ha? Gmna sih? HTS? TTM?

From: Hesa
Temen SMP. Sekarang pindah di Jakarta. Dia di asrama.

Wow! Oke, siapapun cewek itu, dia pasti beruntung banget. Ada cowok yang mau beribet nyariin dia novel lah, jaket lah… wow…

To: Hesa
Kamu suka sama dia? Dia tau?

From: Hesa
Iya. Tau lah. Kita sama-sama tau. Udah jalan 4 taun juga

What?! Tanpa status?!! Empat taun?!!

To: Hesa
Aiih… :3
Berarti LDR dong ya?

From: Hesa
Iya.

To: Hesa
Tp tetep sering smsan ato telponan dong?

From: Hesa
Dia di asrama. Nggak boleh bawa hape.

Ohmaygaat. Oke, siapa yang betah LDR an tanpa komunikasi sama sekali gitu… belum karuan pulang setaun sekali pulaaaa…

To: Hesa
Kamu yakin dia di sana nggak nemuin siapa gitu.. ya, you know what laah.. apapun bisa terjadi di Jakarta sana dlm wkt 4 taun kan?

From: Hesa
Nggak kok. Aku udah percaya bgt sama dia. Kita sama-sama percaya.

To: Hesa
Terakhir ketemu?

From: Hesa
Kemaren tgl 23 dia ke solo. Tp udh balik lg sekarang

To: Hesa
Oya? Ngapain aja? pasti asik bgt deh

From: Hesa
Cuma nonton kok. Dia suka bgt sama jaketnya. Padahal ak mikirnya dia bakal nggak suka. Terus, pulangnya ak anter, ujan2an pake mantol

To: Hesa
:’)
Namanya?

From: Hesa
D

To: Hesa
D?
Semoga langgeng sama D ya… ikut seneng deh…

From: Hesa
Amin…

Ya ampuuun.. nggak nyangka aja ternyata masih ada cerita macem begitu… masih ngerasa speechless kalo inget tentang mereka. Jadi suka bayangin aja, gimana adegan mereka waktu pertama ketemu tanggal 23 kemaren. Mungkin gini….

Minggu, 10 Maret 2013

Buat Kamu

Buat Kamu 
semalam, mendarat sebuah pesan 
darimu memintaku buat tulisan 
tentangmu 

kamu, 
pereda luka, pelipur airmata 
hingga akhirnya aku tertawa 
karena katamu, dunia tak sebegini duka 

kamu, cukup setia 
membuka paksa kelopak mata tepat pukul tiga 
untuk ajak aku memanjat doa 

kamu, cukup setia 
ingatkan aku meminum obatku 
saat sakitku mulai terasa 

kamu, cukup setia 
buat aku selalu berhati-hati dalam melangkah 

dan tiba giliranmu terjatuh 
aku hanya berharap 
yang kulakukan benar
karena ternyata aku tak sepandai kamu 
dalam mengembalikan senyuman 

apa jadinya jika pencetak semangat hilang semangat? 

 Aku cukup nekat, 
tapi aku yakin lewat sebuah kalimat 
kamu akan bangun lagi semangat 

"semangatmu, semangatku"

Sabtu, 09 Maret 2013